31 Desember 2007

Sistem Operasi Terdistribusi

1. What the hell is Distributed Operating Sistem?

Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dan bertambahnya kebutuhan manusia memacu perlombaan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak heran bila saat ini salah satunya kita temukan banyak sekali sistem operasi yang beragam jenis dan untuk tujuan penggunaannya. Salah satunya kini adanya sistem operasi terdistribusi sebagai pendukung Internet/Network Computing.

Model sistem operasi ini ada dalam generasi keempat dari sejarah sistem operasi yang mempunyai ciri khusus dimana pemakai tidak perlu menyadari komputer mana yang bekerja untuk melaksanakan tugas komputasi. Ibaratnya, pemakai ingin ini dan mendapat hasil komputasi yang diinginkan tanpa memandang oleh siapa pekerjaan itu dikerjakan. Semua alokasi sumber daya dan penanganan kerja dikendalikan oleh sistem operasi. Dicirikan pula menggunakan banyak komputer yang saling terhubung, untuk melakukan komunikasi proses antar komputer yang bekerja.

Alasan mengapa diperlukan jenis sistem operasi ini antara lain kebutuhan manusia akan komputasi yang cepat dan akurat yang tidak dapat ditangani oleh sebuah mesin komputer misal perhitungan dalam peramalan posisi benda langit di lembaga penelitian luar angkasa. Selain itu pula digunakan untuk menangani beban permintaan yang besar semisal search engine agar mampu menangani ribuan request serentak tanpa mengalami gangguan penundaan pelayanan semisal Google (http://www.google.com) yang memiliki komputer cluster terbesar didunia.

Kelebihan adanya sistem operasi terdistribusi membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang sangat besar supaya dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat, memperlancar pelayanan semisal situs web yang sering dikunjungi seperti diatas, pengetesan algoritma misal dalam bencmarking masalah-masalah yang berkaitan dengan algoritma genetika, pendukung server basis data yang besar dan banyak client pengaksesnya dan lain sebagainya. Intinya beban kerja akan didistribusikan ke komputer-komputer yang tehubung untuk diselesaikan yang dikendalikan oleh satu sistem operasi. Pengguna hanya cukup melakukan pengaturan ke sistem operasi, kemudian sistem operasilah yang akan melakukan tugasnya mengorganisasi kemampuan dan tugas ke komputer-komputer itu.

Dibandingkan dengan sistem operasi jenis sebelumnya (berjalan pada satu mesin), sistem operasi terdistribusi mempunyai kelebihan :

1. Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih mudah.

2. Sistem terdistribusi menyediakan kinerja yang baik dengan mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor.

3. Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komponen yang setingkat lainnya.

Adapun kekurangan dari model seperti ini adalah disisi penggunaan energi yang digunakan untuk ‘menghidupkan’ komputer-komputer yang digunakan sebagai cluster. Dan peralatan pendukung lainnya misal piranti jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer. Dari sisi teknis yang melibatkan banyak komponen, tentu saja delay komunikasi tidak dapat diprediksikan dan tidak ada referensi clock yang universal yang dapat dijadikan system clock.

Komputer saling terhubung dengan ethernet card. Tentu saja untuk mendukung komputasi yang cepat diperlukan koneksi jaringan yang cepat pula. Kebutuhan ethernet card untuk tiap PC tidak hanya satu tergantung jenis konfigurasi apa yang digunakan.

Pertimbangan penggunaan sistem operasi terdistribusi dilihat dari kelebihan dan kekurangannya tergantung pemakai yang ingin menggunakan. Bagi institusi besar yang mempunyai masalah komputasi besar yang tidak dapat dikerjakan oleh sebuah PC tentu model ini sangat cocok, tetapi bagi personal yang tidak mempunyai masalah yang sebesar di institusi hanyalah pemborosan saja.

2. Contoh Sistem Operasi Terdistribusi

Pada saat ini, jumlah sistem operasi terdistribusi sangatlah banyak. Akan diambil beberapa contoh saja.

Beowulf

Merupakan free-software seperti Linux ataupun FreeBSD yang berjalan pada komputer yang disusun secara pararel yang terhubung dengan jaringan privat berkecepatan tinggi untuk menjalankan tugas perhitungan dengan kemampuan tinggi. Yang dipentingkan dalam Beowulf adalah kecepatan bukan reliabilitas seperti pada komputer cluster Linux. Untuk aplikasi yang berjalan diatasnya dibutuhkan development yang berbeda supaya dapat berjalan. Alasan mengapa orang-orang menggunakan Beowulf karena Beowulf keren (Eng : cool) dan menginginkan superkomputer yang murah daripada superkomputer tradisional.

MOSIX/OpenMOSIX

Mosix adalah kependekan dari Multicomputer Operating System for UnIX. Sedangkan OpenMOSIX adalah versi yang dikembangkan oleh komunitas opensource (http://openmosix.sourceforge.net/). MOSIX adalah software untuk membuat cluster Linux yang intinya adalah algoritma pengolahan yang adaptif yang memantau aktifitas semua proses berdasarkan sumber daya yang ada. Kelebihannya aplikasinya tidak membutuhkan special development, kerja pararel dilakukan secara transparan, aplikasi yang berjalan tidak perlu tahu kalau berjalan pada lingkungan pararel.

Amoeba

Amoeba adalah salah satu sistem operasi yang merupakan bagian dari penelitian Profesor Andrew S. Tanenbaum yang juga perintis MINIX. Amoeba didesain untuk sekumpulan mesin komputer yang terhubung untuk membuat mesin-mesin itu bekerja bersama sebagai satu sistem yang terintegrasi. Tujuan utamanya adalah distribusi, pararelisme, transparansi dan kinerja. Informasi selengkapnya tentang Amoeba dapat dilihat di : http://www.cs.vu.nl/pub/amoeba/Intro.pdf . Pada saat tulisan ini ditulis versi Amoeba yang terakhir adalah Amoeba 5.3 yang bebas diperoleh.

Sistem Operasi Terdistribusi lainnya

Model sistem operasi terdistribusi yang mempunyai ciri khusus melibatkan mesin komputer dalam jumlah lebih dari satu untuk melakukan komputasi saat ini berkembang pesat dan banyak sekali. Terlalu banyak diurai satu persatu. Dapat dilihat di : http://www.cs.arizona.edu/people/bridges/os/distributed.html .

3. Kesimpulan

Sistem Operasi Terdistribusi merupakan pengembangan dari sistem operasi biasa dalam artian yang biasa berjalan pada single komputer yang nantinya digunakan di lingkungan pararel – banyak komputer. Tujuan dibuat sistem operasi jenis ini yang berjalan pada multi komputer adalah untuk mendapatkan kemampuan komputasi yang lebih, yang tidak dapat dilakukan oleh sebuah mesin komputer dengan sistem operasinya. Dengan adanya prisip distribusinya, beban komputasi dapat kerjakan oleh banyak ‘pekerja’ yang bekerja bersama dan terintegrasi dalam satu sistem.

Alasan pemilihan penggunaan sistem operasi ini beserta perangkat pendukungnya hendaknya bergantung pada penggunaanya. Secara ekstrim misalnya, seorang pegawai menginginkan superkomputer di rumahnya untuk mengetik, tentu hal ini sangat tidak efisien.

Referensi

[1]

Bambang Hariyanto, “Sistem Operasi”, Bandung : Informatika,Agustus 2000

[2]

Distributed Oss: General Description of openMosix – by Moshe Bar http://sourceforge.net/docman/display_doc.php?docid=9562&group_id=46729

[3]

Distributed Operating Systems http://www.cs.arizona.edu/people/bridges/os/distributed.html

[4]

OpenMosix vs Beowulf

http://www.democritos.it/activities/IT-MC/openMosix_vs_Beowulf.pdf

[5]

http://www.computersecurity.com/pctab/needs.htm

[6]

Google Corporate Information : http://www.google.com/corporate/tech.html

[7]

Beowulf Official Site : http://www.beowulf.org/

[8]

Beowulf FAQ : http://www.canonical.org/~kragen/beowulf-faq.htm

[9]

[id-linux] MOSIX : http://vlsm.org/linux-archive/i7/msg00812.html

[10]

Amoeba WWW Home Page : http://www.cs.vu.nl/pub/amoeba/

[11]

MOSIX : http://www.mosix.org/

[12]

Operating System Design Options

http://dbserver.kaist.ac.kr/~yjlee/Courses/CS230/os/design.html